Jawab aku!
Adakah yang lebih setia daripada tanganmu sendiri?
Aku setuju denganmu
Ada duka yang tak terucap
Sakit tak tertahan
Dan kecewa yang tak kunjung pergi.
Dik,
Tak ada yang benar-benar peduli pada jiwamu yang merana kecuali sepasang tanganmu.
Betapa sanggupnya kamu terpikir untuk memaksa kananmu menyayat kirimu atas dosa-dosa yang tak pernah dilakukannya?
"Tapi, berkat kedua tanganku yang tak mampu menjangkau mimpi-mimpikulah akhirnya aku terjatuh," katamu membela diri.
Tidak dik,
Tidak ada yang perlu disalahkan.
Ikhlaslah.
Menerimanya selayak kananmu dan kirimu yang saling melengkapi.
Sebab tak ada yang lebih setia daripada tanganmu sendiri.
Seperti pada permulaan.
Sekarang.
Selalu
Dan sepanjang segala masa.
Medan, 2015.
Comments
Post a Comment